Pernah ngobrol sama temanku, dan waktu itu dibahas masalah kenapa sampai sekarang "dagangan"ku ngak laku-laku. Sori harus pake istilah kayak jual barang soalnya ada orang yang usil dan "sangat perhatian" bingits tentang aku dan statusku. Padahal aku makan beli sendiri, bayar sendiri, beli baju sendiri, bayar sendiri, tapi kayaknya kehidupanku menjadi masalah berat bagi dirinya, masuk trending topik jika ketemu. Pengen rasanya tekak kepalanya, "hellowww, gua ngak masuk APBN-mu ya, segitunya keleeeuss..." Lagian jangan nambah pusing ibuku dong ! hihihiiii....
Kembali cerita awal, ada nasehat bijak dari temanku, katanya...."kamu pengen "daganganmu" laku, APA USAHA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN ????...."
Ting..tong...bel diotakku mulai mengingat usaha yang kulakukan :
Baiklah tidak ada satupun usahaku untuk lebih dekat terhadap ....., usahaku cuma doa dan membayang-bayangkan aja. Titik.
Soooooo, KENAPA KAMU NGELUH ? kata temanku. Betul juga ya, tapi kalau sudah tersudut begitu, aku suka melakukan "uji pembalikan", biasalah...aku kan ngak mau terjebak macet di pikiran orang hihihihiii.
"Kamu juga, kamu kan sama, apa yang sudah kamu lakukan ?" tanyaku pada si teman yang kalau urusan itu kami sebenarnya senasib seperjuangan...Si teman tersenyum, karena baru nyadar juga posisi sama tapi dia langsung berkata supaya ngak kena skak mat lagi....."Ya nasib kita sama, cuma bedanya aku ngak mengeluh kayak kamu..."
Busyeeet, beti ajanya pun alias beda tipis....Teringat pertanyaan teman dulu yang selalu berkata begitu kalau aku mengeluh dan sekarang aku teringat lagi karena aku mengeluh soal...., hei jangan mendahuluiku dong kalau mau tahu. Aku sekarang mengeluh berat badanku yang bertambah ke samping. Padahal dulu berat badan sama tinggiku termasuk ukuran ideal, waktu zaman dulu kala. Cita-citaku ingin punya berat badan yang oke, langsing, jadi pake baju apapun ngak kayak pake baju pinjaman, sempit mulu. APA USAHA YANG KULAKUKAN ??? Sebenarnya ini termasuk usaha tapi usaha lebih memperbanyak angka berat badanku :
- Makan malam, walaupun bukan mesti nasi makannya pada malam hari, aku pasti jajan beli bakso, roti, martabak, sate atau yang lainnya, intinya makan malam.
- Tidak menyeimbangkan menu atau makanan, pokoknya ukurannya kenyang. Tidak ada porsi"lagi diet" dalam kamusku. Mendengar kata-kata diet seperti kata-kata "DIE" dalam bahasa Inggris menurutku.
- Olah raga yang teratur. Itu sih yang kubaca dimajalah, tapi kenyataannya untuk jalan-jalan sore di Annur atau di Lapangan Chevron sana, aku lebih memilih duduk, main hape sementara ibuku yang mutarin lapangan Chevron atau jalan santai di Lapangan Annur, memang akhir-akhir ini Ibuku suka olahraga model gitu dan aku pernah beberapa kali nemaninya. Tapi ya gitu, aku hanya duduk-duduk didalam mobil sambil tidur-tidur ayam, aku takut capek soalnya kalau capek bawaannya tidur, padahal aku mesti begadang hampir tiap malam, maklum demi sesuatu yang kuimpikan, mesti kayak gitu usahanya, sampai subuh kadang. Prinsipnya kalau mau dapat banyak, ya banyak juga waktu untuk mengerjakannya. Capek pasti, iya. Udah resiko, bukan anak orang kaya kayak ELU !
- Jadi cita-cita langsing HANYA MIMPI !!!
- Teringat Pesan Bang Napi.... :
“Kejahatan bisa terjadi bukan saja karena ada niat si pelaku, tapi
kejahatan juga bisa terjadi karena ada kesempatan. Waspadalah,,
waspadalah,, waspadalah!!! - Kalau untukku sekarang....“Kegendutan bisa terjadi bukan saja karena ada niat si pelaku, tapi kegendutan juga bisa terjadi karena ada kesempatan. Makanlah,, makanlah,, makanlah!!!
- Ya Allah....Apa salah makan itu masuk ke tubuhku hihihihiii
- Nyanyi yuuuuuukkkk...."badanku dulu tak begini......"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar