Hilman Hariwijaya yang lahir di (lahir di Jakarta,Indonesia, 25 Agustus 1964; umur 50 tahun) ini adalah seorang penulis Indonesia. Namanya dikenal sejak menulis cerita pendek yang diberi judul Lupus di majalah Hai dibulan Desember 1986, yang kemudian dibukukan menjadi sebuah novel. Kini setelah ia tidak produktif lagi menulis novel, laki-laki yang mengagumi sosok penulis Arswendo Atmowiloto dan Astrid Lindgren ini merambah dunia pertelevisian dengan menulis skenario dari sinetron Cinta Fitri (Season 2 - Season 3), Melati untuk Marvel, dan lain-lain. Ia juga memroduseri film The Wall.
Lupus adalah karakter tokoh laki-laki yang diciptakan Hilman pada tahun 1986 melalui cerpen di majalah Hai.
Dibukukan pada bulan November 1986. Diceritakan Lupus berprofesi
sebagai pelajar dan wartawan muda di majalah Hai. Ia tinggal bersama
Mami dan adiknya yang bernama Lulu. Hilman juga merilis buku Lupus Kecil dan Lupus ABG sebagai wujud Lupus di masa SD dan SMP, yang ditulis bersama Boim LeBon. Seri ini telah menghasilkan 5 film layar lebar dan sinetron dari 52 buku yang ada, dengan Ryan Hidayat, Oka Sugawa, Rico Karindra, Irgy Ahmad Fahrezy dan Attar Syah yang berperan sebagai Lupus. (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Hilman_Hariwijaya)
ZARRA ZETTIRA ZR
Zara Zettira Zainuddin Ramadai (lahir di Jakarta, 5 Agustus 1969; umur 45 tahun) adalah seorang penulis dari Indonesia. Sebelumnya Zara pernah berkarier sebagai model dan aktris sebelum akhirnya memilih menjadi penulis.(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Zara_Zettira)
Heri Hendrayana Harris atau lebih dikenal dengan nama pena Gol A Gong (lahir di Purwakarta, Jawa Barat, 15 Agustus 1963;
umur 51 tahun) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Ia adalah
pendiri Rumah Dunia di Serang, Banten. Saat ini Gol A Gong menjabat
sebagai Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Indonesia.[1]. Tulisan-tulisannya telah dimuat di berbagai media massa dan terbit berupa buku..
Pada umur 11 tahun Gol A Gong (dulu ditulis Gola Gong) kehilangan tangan
kirinya. Itu terjadi saat dia dan teman-temannya bermain di dekat
alun-alun Kota Serang. Saat itu sedang ada tentara latihan terjun
payung. Kepada kawan-kawannya dia menantang untuk adu keberanian seperti
seorang penerjun payung. Uji nyali itu dilakukan dengan cara loncat
dari pohon di pinggir alun-alun. Siapa yang berani meloncat paling
tinggi, dialah yang berhak menjadi pemimpin di antara mereka. Kecelakaan
yang menyebabkan tangan kirinya harus diamputasi itu tidak membuatnya
sedih. Bapaknya menegaskan kepadanya: "Kamu harus banyak membaca dan
kamu akan menjadi seseorang dan lupa bahwa diri kamu itu cacat". (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Zara_Zettira)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar