Minggu, 25 Januari 2015

Mengunjungi Rumah Borju...

Untuk urusan bertamu sebenarnya ngak masalah bagi saya tapi kalau sudah menyangkut bertamu ke rumah kaum borjuis, orkay, OKB, Rang Kaya, sebenarnya aku paliiiiiing suka. Karena kemewahan itu nampak dekat didepan mata dan seperti masuk surga aja ke rumahnya....hihihihi...tapi kalau "Rang Kaya" ini, maaalleeeeeeees keeelleeeees, soalnya "rada-rada", Ekspresinya dingin, senyum kaku, kalau bicara menusuk-nusuk persendian hati dan jantung. Ada yaaa persediaan itu ?? Anggap aja ada, soalnya mirip lagu "sakitnya tuh disini...disini...disini...disini...disini" sambil  nunjuk lubang hidung, lubang hidung, lubang hidung, dan isinya hihihihih yaaaiccciuhh. Maaf sedikit tercungkil isinya hihihihi....
Padahal asal tahu aja, untuk berhadapan kaum Borju model "Rang Kaya" mie lidi ini aku sebenarnya ngak peduli, namanya masih adekan....Sejak kecil aku sudah puas berhadapan dengan "Rang Kaya" malah 4 tingkat diatasnya eh ngak ding 7 tingkat diatasnya, tanya ortuku aja deh. Kamiiiii sekeluarga udah khatam sama model gituaaaan sejak zaman tipi hitam putih So, ketika zaman tipi flat, layar datar dan layar sentuh ini, masih ketemu orang kaya macam gini ??? Rasa sakit seperti makan mangga muda paling asem, tambah cabe rawit, garam, terasi dan cuka. "Asam sepat asam bulan syafar, kalau sempat pengen lempar."  Janganlah, saya ngak sesadis itu, paling cuma bilang :....."Baru berapa lama jadi orang kaya...kok senyumnya kaku, kok mukanya coolest bingits.....serasa musim salju liat mukanya hihihihiiii"
Aku kalau ngasih tips untuk model ginian pasti langsung bisa, karena udah biasa...tapi kalau tips dariku salah dan ngak ada manfaatnya serta terlalu ekstrim, yaaaa mau gimana lageeee, soale udah BOOOOOOSAAAAAAAN ngadapin giniaaaannnnn, Gua sejak kecil udah diuji coba dengan model ginian padahal masih saudara deeekkeeeet kaleeee. Ini tipsku :
  1. Bersikap sewajarnya dan biasa-biasa aja, kalau perlu bersikap kayak orang kampung, pokoknya kayak orang yang mudah dijengkali pake tangan mereka deh, mereka paling suka. Masa ngak bisa lakuin itu, rendah diri aja, jangan merendahkan diri dalam arti sesungguhnya, ntar nyaingi tubuhnya yang imut-imut chibby chibby happy puppy deh.
  2. Ya, emang sih kalau sudah kayak gini, aku sering kena "bogem" ama kata-katanya atau sikapnya. Seperti dengan seenaknnya mengatakan apalah tentang aku, tapi aku ngak peduli juga mau dikatakan orang kampung darimana, soale untuk apa meluruskan berita sama orang model ginian, ngak ada guna juga. Soalnya saya pengen tahu, apakah pikiran orang model ginian sama seperti "saudaraku dulu" itu kalau berhadapan sama orang yang dibawahnya. Dan ternyata iya, melihat orang dari apa yang dia punya, harta tujuan utamanya dalam berhubungan dengan siapapun, sampai-sampai harta ortu menantunya, dia sendiri yang merasa berkuasa, dikapling-kapling abis. Pokoknya kalau urusan bagi-bagi model ginian sama dia, soal waris mewariskan, palingggg ceeepet. Pokoknya orangnya masih hidup, incarannya udah sejak awal. Taroh tekak tambah uang lima ribu deh. Paling hapal saya, tidak usahpun dengar langsung darinya, udah ketebak. 
  3. Bicara seperlunya, kalau perlu jadi pendengar yang budiman dimanapun aja berada deh.Soale kalau banyak bicara sama mereka, kita masih cerita pasar kodim, dia udah cerita soal Mall tapi yang di Jakarta. Empaat kan ????
  4. Ngak usah diambil hati kelakuannya, jadikan motivasi aja. Mudah-mudahan bisa jadi orang kaya juga tapi mengamalkan "kemanusiaan yang adil dan beradab" aja dan memperlakukan manusia sama, tidak ada pengkotakan, amiieen. Soalnya dari zaman dulu, Bapakku paling marah kalau milih-milih kawan. Ya penting menurutnya bersikap baik. Pesannya dulu....."Mencari teman itu susah, belum tentu kau tersenyum sama dia, dia mau tersenyum sama kau. Tapi mencari lawan itu paling mudah, kau pijak aja orang, sudah jadi lawan kau..." Nah betulkan nasehat Bapakku ??? Bapakku nasehatnya suka atu-atu tapi TE OW PE BE GE TE deh. Soalnya Bapakku paling tahu karakter aku yang "rada-rada gimana waktu kecil" . Jangan kan adu mulut, bertinju jadi. Malu kadang dengarnya sekarang mengenai kelakuanku dulu jika diceritakan adikku atau teman-temanku waktu kecil, "kau kan pernah injak si.....waktu dia ngikuti kita pulang sekolah waktu SD dulu, masa kau ngak ingat ???" atau "kau kan dulu yang lempar mata bang...sama buah mengkudu busuk" atau......, Udahlah, malass mengingat kayak bandit dulu tapi wajah malaikat  hihihihiii...soalnya guruku tidak akan percaya aku melakukan itu.
  5. Terakhir, kalau maksud dan tujuanmu sudah sampai sama Rang Kaya, Segera Permisi. Ingat Segera Permisi Pulang. Ingat Permisi Pulang walaupun dia berbasa basi kita jangan pulang soalnya airnya masih dijerang, makanya bawa air mineral kemanapun hihihihiiiii. Sadiiiss ya, pepatah dulu "setetes air sangat berarti" berlaku kontan deh hihihiiii. Apalagi sepiring nasi.
  6. Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar